“Banyak sekali contoh kebaikan sederhana di dunia ini yang semakin pudar, Pukat. Besok lusa, saat kau melihat dunia, pindah dari kampung ini, kau akan melihat lebih banyak lagi kebaikan-kebaikan kecil yang hilang, digantikan kesombongan dan keserakahan hidup.” Bapak menyeka bibir, kopi luwaknya meninggalkan bekas.
“Rasa senang yang muncul dari proses kebaikan tidak akan bisa dibeli oleh uang segunung..” Bapak menunjuk telunjuknya ke atas.
Bapak benar, “jangan pernah membenci Mamak kau, jangan sekali-sekali… Karena jika kau tahu sedikit saja apa yang telah ia lakukan demi kalian, maka yang kau tahu itu, sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta, serta rasa sayangnya pada kalian..”
Advertisements
Klo dibandingkan Hafalan shalat delisanya tere, buku ini bagusan mana? Salam kenal
wah, saya belum baca yang hafalan shalat delisa mbak..
tapi kalo menurut saya, novel ini bagus, seperti laskar pelangi, menceritakan kehidupan anak2 desa, namun tidak konsen pada bidang pendidikan. Novel ini lebih bercerita tentang kehidupan anak-anak di pedesaan, nasihat-nasihat, dan pesan-pesan kehidupan dari orang tua ke anak-anaknya..