Ter-triger oleh postingan bung Achmad Syaiful tentang buku yang dibacanya, saya jadi pengen posting lagi di blog.. udah lama juga gak posting lagian.. hehehe, bulan maret ini belum sampe 10 posting saya buat :p
Okay, awalnya (sudah lama) saya iseng jalan2 ke sebuah toko buku murah di kota Bandung, gak tau mau beli buku apa. Ternyata ada 1 buku yang saya lirik juga. Judulnya PUKAT, karangan Tere Liye (katanya ini nama samaran). Pernah waktu kuliah dulu, saya dipinjamkan buku oleh kawan saya, Febya Nurnadiati, karangan Tere Liye juga, yang judulnya Bidadari-Bidadari Surga (Awalnya saya pikir kek buku cinta2an cem2 Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih yang jadi sinetron, tapi ternyata bukan). Dari sebuah ingatan tentang buku Bidadari2 Surga itu yang bikin saya merenung, akhirnya saya beli saja buku PUKAT itu.
Setelah saya baca buku ini, ternyata masih ada 3 buku pendamping lagi dari buku ini. Totalnya ada 4 buku, dari SERIAL ANAK-ANAK MAMAK. Tapi keempat buku itu bukan merupakan cerita bersambung. Mereka becerita sendiri-sendiri, namun masih saling berhubungan. Pukat sendiri adalah buku ke-2 dari Serial Anak-Anak Mamak ini.
Diceritakan, bahwa MAMAK (Ibu) dan BAPAK yang tinggal di sebuah kampung di pedalaman Sumatera memiliki 4 orang anak. Mereka semua berbeda, punya ciri khas dan keistimewaan masing-masing, dan tentunya punya cerita masing-masing. Anak-anak Bapak dan Mamak itu adalah si sulung Eliana, Pukat, Burlian, dan si bungsu Amelia. Meskipun Eliana anak Pertama, tapi novel Eliana bukan merupakan novel pertama, melainkan Novel ketiga dari Serial ini. Urutan novelnya sendiri adalah Burlian, Pukat, Eliana, dan Amelia (coming soon)
Keempat buku ini intinya menceritakan tentang kehidupan sehari-hari anak kampung pedalaman dari mulai mereka SD, SMP, dan setelah besar tentunya disertai dengan kenakalan-kenakalan anak kecil. Bahasanya sederhana, mengalir, tanpa bumbu hiperbolis, seperti kita berbicara non-formal sehari-hari. Yang saya kagumi lagi dari buku-buku ini (bukunya Tere Liye) adalah sarat dengan NASIHAT. Karena ini Serial Anak-Anak Mamak, maka, nasihat yang banyak adalah Nasihat dari Orang Tua kepada anak-anaknya yang tidak akan kita lupa dan tidak akan kita hilangkan, meskipun kita sudah beranjak dewasa.
Buku kedua yang saya baca, adalah buku pertama dari serial ini, yaitu Burlian (anak yang spesial)
Buku Ketiga yang saya baca adalah Eliana (anak yang pemberani)
Buku terakhir, yaitu Amelia (anak yang kuat) masih belum terbit, jadi, postingannya nyusul aja yah.. hehehe.. Temukan juga tokoh lainnya dalam serial ini, ada Wak Yati, Pak Bin, Bakwo Dar, Mang Unus, Mang Dullah, dan masih banyak lagi.
Ada sebuah quote dalam serial ini yang selalu BAPAK sampaikan pada anak-anaknya saat mereka (anak-anak) terlibat konflik dengan MAMAK. Quote itu adalah :
“Jangan Pernah membenci Mamak kau, jangan sekali-kali. Karena jika kau tahu sedikit saja apa yang telah ia lakukan demi kau, Eli, Pukat, Burlian, dan Amel, maka yang kau tahu itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta, serta rasa sayangnya kepada kalian..”
Meski dibesarkan dalam kesederhanaan, keterbatasan, berbaur dengan kepolosan dan kenakalan, Mamak selalu menanamkan arti kerja keras, kejujuran, harga diri, serta perangan tidak tercela. Dan disini, kasih sayang keluarga adalah segalanya. Selamat datang di dunia anak-anak yang tidak pernah kalian bayangkan..
Bonus, novel Tere Liye yang sedang saya baca adalah Hafalan Shalat Delisa (novel ini jauh lebih dulu terbit daripada serial anak-anak mamak) Berlatar belakangkan bencana tsunami Aceh, 26 Desember 2004.
Selamat membaca.. semoga mencerahkan duniamu.. 🙂